Selasa, 31 Oktober 2017

Ijinkan Kami Tersenyum Padamu


Semua orang tau, jika tak ada kata benci yang terlintas di benak mereka. Mereka hanya selalu bermimpi kelak yang mereka banggakan dapat tersenyum ria dan terus bersinar.
Perkara demi perkara mereka selalu pikirkan dan mereka berusaha supaya kita tak dapat mengetahui perkara itu. Tak mudah juga jika masalah itu hanya di selesaikan oleh mereka saja, tapi itulah keistimewaan mereka dalam menjalani hidup mereka. Kebanggaan mereka yang mereka sangat agungkan adalah anak mereka. Mereka tak pernah berpikir untuk di balas kebaikan mereka.
Hati yang penuh dengan kegelisaan saat mereka jauh dari anak-anak mereka adalah hal yang sudah mengakar dalam setiap insan mereka yang berbuah kasih. Tak perduli mereka dimana dan kondisi seperti apa, tapi kegelisaan akan selalu melandah mereka dan rasa ingin bertemu dengan mereka adalah salah satu doa mereka.
Merawat, mengajarkan, dan menunjukkan jalan yang benar adalah tanggung jawab mereka dalam keseharian mereka. Lelah, capeh adalah sahabat nereka, yang tak bisa mereka hindarkan, sudah menjadi hal yang lumrah. Mereka kadang tersenyum saat melihat kita melakukan hal yang nakal, karena mereka berpikir disitulah kita mulai beranjak tumbuh yang baik. Tak pernah mereka merasa dikecwakan, bahkan mereka mengagungkan kita diantara yang lainnya.
Terusik akan keributan kita yang selalu melakukan hal-hal yang konyol tak mereka hiraukan, walaupun mereka ingin sekejap untuk beristirahat dan kembali bermimpi tentang kita. Istirahat mereka cukup untuk membaringkan tubuh mereka yang sudah semakin tak kuat menghadapi beban hidup. Namun kita masih menolak hal tersebut hanya semata kita mau berbahagia sendiri. Semakin jauh kita bertumbuh semakin senanglah mata mereka memandang kita yang tak lama lagi akan seperti mereka juga.
Harap demi harapan mereka harapkan dari kita di kemudian hari. Harapan itu adalah hanya untuk menjadi anak yang baik untuk keluarga kita.
Tak sadarkah kita jika senyum mereka adalah sebuah harapan yang tak mampu mereka katakan, sebuah kebanggaan yang tak mampu mereka ucapkan.
Hati yang hanya di hantui dengan kesenangan pribadi menjadi keegoisan semata yang tak mampu kita hindarkan dari diri kita. Kita hanya berpikir untuk hidup sendiri dengan mengesampingkan mereka yang sudah berjuang demi kita.
Hari demi hari mereka lalui dengan kekuatan mereka yang semakin berkurang dalam mengarungi hidup. Mereka masih sajah tersenyum kepada kita. Kekesalan mereka hanya pada pekerjaan mereka yang tak mampun membahagiakan kita.
Pahlawan sesunggunya adalah mereka yang mampu menjaga dan merwatmu hingga kita menjadi orang yang mampu merasakan kebahagiaan. Tak ada yang mampu membuatmu bahagia kecuali mereka yang bertaruh hidup dan mati mereka demi kita.
Sisa hidup mereka semakin sedikit, dan apa yang menjadi tanggung jawab kita adalah membuat mereka kembali tersenyum seperti mereka memberikan senyum mereka kapada kita. Kita mestinya memberikan ruang kepada mereka untuk mengisi hari tua mereka denga sejuta tawa ria yang mungkin mereka masih pendam selama kita belum berhasil. Keberhasilan kita di hari sekarang adalah suatu penghargaan yang semestinya mereka terimah dalam keberhasilan mereka mendidik dan memberikan kita kesempatan untuk menitih pendidikan dan karir.  
Seringkali kita menganggap bahwa kehadiran mereka di hari sukses kita adalah sebuah hambatan yang akan membuat usaha kita menjadi terhambat, pekerjaan kita menjadi terganggu oleh kelemahan  mereka dalam mengurus diri mereka sendiri. Terlalu jauh kita berjalan demi diri kita sendiri dan melupakn sejuta kebaikan mereka yang mereka hadirkan dalam diri kita. Keegoisan kita menjadi hal yang meraja dan mengabaikan mereka yang telah mempertaruhkan jiwa dan raga mereka demi kebahagiaan kita.
Merasa bahagia pada mereka dan mereka bahagia pada kita merupakan hal yang sangat membanggakan pada mereka. Membuat mereka tersenyum adalah hal yang harus kita lakukan sebagai anak. Jangan pernah merasa bosan untuk membuat mereka tersenyum dan terus tersenyum, kerena senyuman yang mereka pencarkan kekita adalah hal yang sungguh berasal dari kerinduan mereka yang paling dalam.
Kita semestinya harus sadar bahwa orang yang pertama kita bahagiakan adalah adalah mereka yang sudah membahagiakan kita dengan setulus hati mereka, dan bahkan mereka menjadi lupa akan kebahgiaan mereka sendiri. Kebahagiaan kita jangan menjadi penghambat untuk berbagi kebahagiaan kepada mereka. Cinta yang indah adalah ketika kita mencintai mereka dengan sepenuh hati kita dan merasa jika mereka adalah orang pertama yang harus kita cintai dan sayangi. Memang mereka tak pernah mengharapkan kita untuk disayangi sepenuh hati. Jangan berbesar hati jika pernah membuat mereka tersenyum karena itu sudah menjadi tanggung jawab kita menjadi anak yang berbakti kepada orang mereka.
Menjaga dan merewat mereka adalah kewajiban kita. Hari tua mereka, sudah mereka titipkan kepada kita, kitapun harus menjaga dan melaksanakan apa yang menjadi tugas kwajiban kita.
Senyum mereka adalah doa dan harapan yang tak mampu mereka ungkapkan dengan kata-kata

“I love you my hero”

Penulis : Dhika Welon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar