Semua
orang tau, jika tak ada kata benci yang terlintas di benak mereka. Mereka hanya
selalu bermimpi kelak yang mereka banggakan dapat tersenyum ria dan terus
bersinar.
Perkara
demi perkara mereka selalu pikirkan dan mereka berusaha supaya kita tak dapat
mengetahui perkara itu. Tak mudah juga jika masalah itu hanya di selesaikan
oleh mereka saja, tapi itulah keistimewaan mereka dalam menjalani hidup mereka.
Kebanggaan mereka yang mereka sangat agungkan adalah anak mereka. Mereka tak
pernah berpikir untuk di balas kebaikan mereka.
Hati
yang penuh dengan kegelisaan saat mereka jauh dari anak-anak mereka adalah hal
yang sudah mengakar dalam setiap insan mereka yang berbuah kasih. Tak perduli
mereka dimana dan kondisi seperti apa, tapi kegelisaan akan selalu melandah
mereka dan rasa ingin bertemu dengan mereka adalah salah satu doa mereka.
Merawat,
mengajarkan, dan menunjukkan jalan yang benar adalah tanggung jawab mereka dalam
keseharian mereka. Lelah, capeh adalah sahabat nereka, yang tak bisa mereka
hindarkan, sudah menjadi hal yang lumrah. Mereka kadang tersenyum saat melihat
kita melakukan hal yang nakal, karena mereka berpikir disitulah kita mulai
beranjak tumbuh yang baik. Tak pernah mereka merasa dikecwakan, bahkan mereka
mengagungkan kita diantara yang lainnya.
Terusik
akan keributan kita yang selalu melakukan hal-hal yang konyol tak mereka
hiraukan, walaupun mereka ingin sekejap untuk beristirahat dan kembali bermimpi
tentang kita. Istirahat mereka cukup untuk membaringkan tubuh mereka yang sudah
semakin tak kuat menghadapi beban hidup. Namun kita masih menolak hal tersebut
hanya semata kita mau berbahagia sendiri. Semakin jauh kita bertumbuh semakin
senanglah mata mereka memandang kita yang tak lama lagi akan seperti mereka
juga.
Harap
demi harapan mereka harapkan dari kita di kemudian hari. Harapan itu adalah
hanya untuk menjadi anak yang baik untuk keluarga kita.
Tak
sadarkah kita jika senyum mereka adalah sebuah harapan yang tak mampu mereka
katakan, sebuah kebanggaan yang tak mampu mereka ucapkan.
Hati
yang hanya di hantui dengan kesenangan pribadi menjadi keegoisan semata yang
tak mampu kita hindarkan dari diri kita. Kita hanya berpikir untuk hidup
sendiri dengan mengesampingkan mereka yang sudah berjuang demi kita.
Hari
demi hari mereka lalui dengan kekuatan mereka yang semakin berkurang dalam
mengarungi hidup. Mereka masih sajah tersenyum kepada kita. Kekesalan mereka
hanya pada pekerjaan mereka yang tak mampun membahagiakan kita.
Pahlawan
sesunggunya adalah mereka yang mampu menjaga dan merwatmu hingga kita menjadi
orang yang mampu merasakan kebahagiaan. Tak ada yang mampu membuatmu bahagia
kecuali mereka yang bertaruh hidup dan mati mereka demi kita.
Sisa
hidup mereka semakin sedikit, dan apa yang menjadi tanggung jawab kita adalah
membuat mereka kembali tersenyum seperti mereka memberikan senyum mereka kapada
kita. Kita mestinya memberikan ruang kepada mereka untuk mengisi hari tua
mereka denga sejuta tawa ria yang mungkin mereka masih pendam selama kita belum
berhasil. Keberhasilan kita di hari sekarang adalah suatu penghargaan yang
semestinya mereka terimah dalam keberhasilan mereka mendidik dan memberikan
kita kesempatan untuk menitih pendidikan dan karir.
Seringkali
kita menganggap bahwa kehadiran mereka di hari sukses kita adalah sebuah
hambatan yang akan membuat usaha kita menjadi terhambat, pekerjaan kita menjadi
terganggu oleh kelemahan mereka dalam
mengurus diri mereka sendiri. Terlalu jauh kita berjalan demi diri kita sendiri
dan melupakn sejuta kebaikan mereka yang mereka hadirkan dalam diri kita.
Keegoisan kita menjadi hal yang meraja dan mengabaikan mereka yang telah
mempertaruhkan jiwa dan raga mereka demi kebahagiaan kita.
Merasa
bahagia pada mereka dan mereka bahagia pada kita merupakan hal yang sangat
membanggakan pada mereka. Membuat mereka tersenyum adalah hal yang harus kita
lakukan sebagai anak. Jangan pernah merasa bosan untuk membuat mereka tersenyum
dan terus tersenyum, kerena senyuman yang mereka pencarkan kekita adalah hal
yang sungguh berasal dari kerinduan mereka yang paling dalam.
Kita
semestinya harus sadar bahwa orang yang pertama kita bahagiakan adalah adalah
mereka yang sudah membahagiakan kita dengan setulus hati mereka, dan bahkan
mereka menjadi lupa akan kebahgiaan mereka sendiri. Kebahagiaan kita jangan
menjadi penghambat untuk berbagi kebahagiaan kepada mereka. Cinta yang indah
adalah ketika kita mencintai mereka dengan sepenuh hati kita dan merasa jika mereka
adalah orang pertama yang harus kita cintai dan sayangi. Memang mereka tak
pernah mengharapkan kita untuk disayangi sepenuh hati. Jangan berbesar hati
jika pernah membuat mereka tersenyum karena itu sudah menjadi tanggung jawab
kita menjadi anak yang berbakti kepada orang mereka.
Menjaga
dan merewat mereka adalah kewajiban kita. Hari tua mereka, sudah mereka
titipkan kepada kita, kitapun harus menjaga dan melaksanakan apa yang menjadi
tugas kwajiban kita.
“Senyum mereka adalah doa dan harapan yang
tak mampu mereka ungkapkan dengan kata-kata”
“I
love you my hero”
Penulis
: Dhika Welon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar