Jumat, 13 Oktober 2017

Oh Kejamnya Kau

Oh Kejamnya Kau

Memang semuanya tak seindah mentari yang selau bersinar dan menyapa. Kadang hidup itu harus butuh pengobanan untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan. Dan itulah hidup yang seungguhnya ketika kita mau bermain peran dalam permainannya. Kadang aku berpikir jika aku ini hanya sebuah sesuatu yang ada tanpa memiliki tujuan yang jelas bagaikan perahu yang tak berbiduk yang entah kemana ia harus berlayar. Kagalauan yang membuat aku menjadi kadang-kadang takut akan pada dunia yang seakan-akan mau membunuh harapan. Apakah ini sebuah pertanda jika hidup itu memang seprti itu. Memang banyak yang mengatakan jika kita berjuang dan pantang menyerah tetapi kenapa aku yang sudah berjuang tak merasakan nikmatnya hidup yang seperti mereka rasakan juga. Kenapa hanya mereka yang kebagian akan hidup yang bahagia. Aku memang harus seperti ini Tuhan? Oh tidak! Aku tidak menginginkan seperti itu dalam setip angan-anganku.
Sulitnya hidup dan kejamnya dunia memang tak bisa kuelakkan. Banyak cara yang mestinya kita harus lakukan untuk menggapai setiap harapan kita dan untuk menempuh sebuah kebahagiaan. Aku mestinya berjuang dari dulu, sehingga aku tidak seperti ini.
Dunia memang kejam padaku, mengapa saat aku ingin berjuang kau hadapkan aku kepada seribu satu cobaan, atau memang benar kau tak ingin aku bahagia?. Setiap saat aku bermimpi untuk menjadi yang terhebat diantara mereka. Hariku kadang hanya dengan berjumpa dengan segudang tantangan, tapi aku selalu berusaha untuk menghadapi itu. Tersadar jika aku terlalu jauh dari harapan untuk memikirkan hal yang tak mungkin di dapatkan dan digapai.
Begitu besar harapan itu untuk bisa datang kepadaku dan menyapaku dengan gembira dan mampu menghadirkan setitik senyuman di wajahku. Mimpiku memang seperti itu. Mimpiku memang setinggi itu bagiku. Memang aku harus nyerah, oh tidak dan tidak, aku tidak seperti itu. Aku ini manusia yang kuat kok, yang tak mampu dikalahkan oleh permainanmu dunia.
Kadang orang sering berpikir jika melaakukan sesuatu itu harus dengan senyuman yang tulus sehingga kita dapat menggapainya dengan sempurnah dan sesuai denga keinginan kita, apakah itu sesungguhnya benar adanya?. Tak semudah seperti itu. Tak segampang itu untuk melakukan dengan mudah. Itu butuh perjuangan yang sabar dan tekun. Aku pernah berpikir jika hal itu tak mungkin aku bisa lakukan. Aku ini orang yang selalu ingin melakukan hal-hal yang mungkin pandapat orang lain itu konyol, tak berguna dan merugikan diri sendiri, tapi aku terus berjuang walaupun dunia memberiku seribu cobaan dalam hidupku.
Bagiku yang dilakukan oleh orang lain adalah pelajaran berharga untukku, untuk merubah hari-hariku. Mereka melakukan sejuta aksi mereka, dan akupun mulai memilih dan memilah untuk kujadikan pelajaran dalam hidupku. Tak peduli aku dikatakan penonton yang tak mampu melakukan sesuatu, tapi aku berjanji pada diriku jika aku akan membuktikan pada mereka jika suatu saat mereka akan memebuka mata dan dengan wajah mereka yang tercengang menyaksikan sebuah hal yang belum mereka lihat.
Tak perlu mengatakan hal buruk sebelum engkau melakukan sesuatu yang bermanfaaat bagi dirimu sendiri, karena anda belum memberi perubahan pada dirimu sendiri. Banyak orang hanya bisa berkicau tentang orang lain, tapi dia masih dalam keterpurukannya sendiri.
Berjalan pada sesuatu yang bukan menjadi jalan kita sendiri memang sangat sulit untuk dilakukan. Proses menjadi hala utaa yang semestinya harus dijalani utama. Proses yang menjadi hal utama bagiku yang sangat membosankan jika di jalankan. Tapi aku selalu berubah pikiran disaat aku mulai bosan dan kembali bangkit. Hal itu itu tak terpisahkan dalam hidpku karena saat itu aku selalu mengandalkan tujuannku “aku pasti bisa berhasil”  hal itu yang selalu merasuk dalam hidupku dan tak mampu lagi kuhindarkan dalam hidup. Kata itu sudah kutanamkan dalam hidup jika aku adalah pemeran yang baik, kuat akan tantangan dan mampu bermain peran dengan sempurnah.
Kata-kata motivasi yang selalu kuterimah dari mereka menjadi senjata utamaku untuk menghadapi tantangan dalam bermain peran di sandiwara dunia yang begitu menuntutku untu selalu berjuang dan berjuang.
Aku yang berjuang.

Penulis: Dhika Welon

1 komentar:

  1. Salam...
    Dlu aqpn jg mrsa dunia ni g adil tuk hdpq,sllu brtx knp smua ini trjd pd hdpq....hingga akhirx aq memgerti tsk ada ujian ato cobaan yg g da hikmahx justru dg cbaan itu aq bs brpkir lbh tuk k dpanx...

    BalasHapus