Kamis, 05 Oktober 2017

Coretan Hati Untuk Sebuah Hati

Karena Hati untuk Hati

Menjalani sebuah kisah cintah itu sangat menyita banyak situasi. Menjalani itu seakan mau berhenti ditengah jalan dan memberikan kita sebuah tantangan dan dilemah hidup untuk memilih atau berhenti untuk menjalaninya. Merasakan sebuah kenikmatan cinta hanya dengan menjalani dengan iklas tanpa membuat suatu perjanjian yang pada akhirnya harus diakhiri dengan sejuta penyesalan. Kisah cinta itu hanyalah sebuah peristiwa yang menghadirkan sejuta rasa yang bervariasi dan mendatangkan perasaan sedih dan gembira.

Kutuliskan kisah cinta ini bersamamu.

Memang tak mungkin ku pungkiri ketika sang khalik menghadirkanmu di hadapanku. Cinta kita yang berawal dari rasa yang sangat menguji keasabaranku, saat aku menunggumu, menghiburmu dan kau pun mengisi hari-hariku dengan menagajarkanku beribu hal tentang melayani dengan sepenuh hati. Kita selalu berharap untuk selalu bermimpi untuk selalu bersama walaupun terhitung menit kebersamaan kita, namun kita diajari untuk bagaimana cara mengahargai kalau waktu itu sangat berarti dalam hidup kita. Kita memang selalu bersama tapi hanya dalam menit dan terkadang mendekati jam, entah apa kita selalu merasakan kalau itu sangat cukup untuk kita.
Hari demi haripun kita jalani dan bahkan bulan. Kita semakin nyaman dengan waktu kita yang semakin sulit. Saling menyayangipun tak pernah luntur dan pudar.
Terpaut dengan mereka yang tak sama dengan posisi kita. Kau pun terkadang jenuh dengan posisi kita masing-masing yang tak kunjung dilanda posisi mengejar waktu untuk bertemu.
Suatu cinta yang dirajut dari sebuah perjuangan memang memiliki sebuah arti khusus. Kita memang memiliki keunikan masing yang membuat kita semakin akrab dalam bercinta dan membuat kita semakin memperjuangkan kisah cinta itu.
Cita-citamu yang membuat aku menjadi lebih memiliki kamu, karena kamu selalu memikirkan tentang kehidupan oarang lain. Mungkin setiap orang akan merasa jika itu pekerjaan yang sangat sulit bagi mereka dan akan membuat mereka menjadi berhenti untuk berpikir. Memiliki dan hidup bersama dengan mereka, itu sudah menjadi keseharian kamu yang cukup membuat kami tersenyum.
Pelayanan yang sangat mulia telah engkau lakukan bertahun-tahun dan membuat engkah menjadi lebih tegar dan semakin mensyukuri hidup yang sang khalik berikan untukmu. Suatu permintaan besar yang engkau selalu lontarkan pada mereka adalah suatu saat nanti saat kamu dan si dia hidup bersama semoga diberikan hidup yang baik, nyaman, tentram dan bahagia. Hal ini yang sering engkau lontarkan saat kau merasa bahwa mereka adalah bagian terpenting dalam hidupmu.
Kesabaranmu menghadapi dan menjalani hidup dalam sebuah komunitas memang tak semua dengan merekan yang hidup bebas diluaran sana. Kau sunggah merasakan banyak tantangan yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran. Kadang engkau merasakan jika itu sangat menyiksamu dan membuatmu untuk memilih keputusan yang mebuatmu untuk menghentikan pelayananmu, tapi kau masih menoleh mereka yang masih membutuhkan kasih sayangmu. Mereka menawarkan senyuman yang penuh rasa kasihan padamu dan kaupun tak mampu berkata-kata dan hanya bisa mengatakan kalau engkau tak mampu berpisah dengan mereka. Hati yang sempat tersakiti menjadi tersentuh dengan siraman senyuman dari mereka yang sangat tulus padamu. Tak semudah memang dengan perjalanan mereka yang hanya melihat satu sisi di dunia ini.



Bersambung……………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar